Digitalisasi Ekonomi dan Big Data Usaha Mikro Kecil untuk Pemulihan Ekonomi

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang selama ini perekonomiannya mengandalkan penerimaan dari ekspor komoditi berbasis sumber daya alam. Melihat kejatuhan harga komoditi andalan batubara dan CPO di pasar global, maka perekonomian Kalsel akan semakin suram. Karena itu sangat penting pemerintah daerah memikirkan sumber daya ekonomi alternatif yang dimiliki sebagai penahan hantaman krisis dan pengungkit pemulihan ekonomi.

Covid-19 dan Tantangan Disrupsi Data

Apa yang anda pikirkan ketika melihat data perkembangan terkini kasus Covid 19 baik ditingkat daerah, nasional, maupun global? Barangkali akan beragam sikap anda memandang, ada yang langsung percaya tapi ada juga yang meragukan, bahkan ada yang skeptis karena alasan politis ataupun konspiratif. Terlepas dari bagaimana bentuk respon kita, syarat data layak desiminasi ia harus “bunyi”, artinya bukan sekedar kumpulan angka tesusun ditabel tapi lebih jauh ia mampu menunjukkan “state of critical point”.

Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Selatan dan Pandemik Covid-19

Pandemi Covid-19 yang secara resmi di Indonesia dinyatakan masuk pada awal Maret, tidak hanya berdampak terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga sosial dan ekonomi. Pandemi ini memukul perekonomian nasional dari ujung Barat wilayah Indonesia hingga ke ujung Timur, termasuk Kalimantan Selatan. Tidak dapat dipungkiri hantaman Covid-19 ini juga akan menggoyang capian pembangunan yang sudah ada, termasuk Indeks Pembangunan Manusia. Bagaimana hal ini dapat diantisipasi?

Geografi dan Pola Sebaran Covid-19 Kalimantan Selatan

Perkembangan kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan menyebar dari Kota Banjarmasin sebagai titik episentrumnya ke wilayah terdekat seperti Kabupaten Banjar dan Barito Kuala hingga merambat ke daerah yang lebih jauh. Mengapa Banjarmasin menjadi episentrum penyebaran Covid-19 tersebut? Bagaimana mobilitas penduduk menjadi motor penyebaran dan pertumbuhan Covid-19 di daerah? Dan bagaimanakah strategi pengendalian mobilitas penduduk? Tulisan ringkas ini mencoba menguraikannya.

Dampak Covid 19 terhadap Pengangguran di Kota Banjarmasin

Pandemi Corvid 19 memberikan dampak yang sangat luas bagi kehidupan kita. Pertama Pandemi wabah covid 19 menimbulkan dampak yang luar biasa bagi perekonomian dunia, nasional dan daerah. Dengan adanya pandemi ini, maka ekonomi Kota Banjarmasin sangat terdampak terutama sektor-sektor seperti Perhotelan, Restoran, Angkutan Udara, darat dan Laut, Perdagangan Besar dan Eceran. Oleh karena itu, tingkat pengangguran langsung meningkat karena banyak perusahaan perhotelan yang merumahkan (lay off) para karyawan mereka, karena sebagian besar Hotel-hotel berhenti beroperasi, akibat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar di berbagai daerah dan termasuk Kota Banjarmasin untuk memutus rantai penularan pandemic covid 19. Sementara sektor lainnya seperti restoran dan rumah makan juga langsung mengalami penurunan penjualan akibat diminta untuk tidak menyediakan makan di tempat, tetapi hanya berjualan untuk dibawa pulang atau melalui pengantaran. Dengan demikian, terjadi penurunan permintaan yang sangat signifikan.

Yes, We are in The Same Storm, But We are not in The Same Boat

Viral video amatir tragedi seorang pedagang cabe di Sulawesi Tengah yang tidak terima dilarang melewati pelintasan pos PSBB antar kabupaten. Ia merasa diperlakukan tidak adil terlebih juga mendapat serangan pukulan dan terjangan dari oknum petugas.

Terlepas dari masalah ketidak adilan perlakuan yang diterimanya, secara gamblang ini menunjukkan adanya hasrat yang besar dari sekelompok masyarakat untuk terus melakukan kegiatan ekonominya ditengah wabah Covid-19. Kadang kita ikut mencela orang-orang yang tidak mau patuh pada peraturan pembatasan aktifitas keluar rumah ini. Tetapi perlu disadari pula ternyata banyak orang yang terpaksa melakukannya karena tuntutan hidup.