Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Tertinggal di Kawasan ASEAN

Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat krusial dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi terutama ketika pertumbuhan yang lebih tinggi kian sulit diraih tanpa input yang lebih besar. Karena itu peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penting mencapainya pada masa yang akan datang. Produktivitas tenaga kerja ini dapat diukur dengan nilai rata-rata yang dapat dihasilkan seorang pekerja per jam dalam US Dolar.

Apakah Indonesia Mengalami Kutukan Sumber Daya Alam?

Pada Konferensi IRSA ke 15 22-23 Juli 2019 yang lalu, Hidayatullah Muttaqin mempresentasikan hasil penelitiannya dengan judul The Impact of Agriculture and Mining Sectors on Regional Income Inequality and Poverty Rates in Indonesia. Penelitian ini mengenai bagaimana dampak sektor pertanian dan pertambangan dalam PDRB terhadap ketimpangan dan kemiskinan regional di Indonesia. Terkait kemiskinan, hasil penelitian menunjukkan kedua sektor tersebut memiliki arah dampak yang sama, yaitu peningkatan sharing keduanya dalam struktur ekonomi regional dapat menaikkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Apakah hasil penelitian ini menunjukkan kita terkena kutukan sumber daya alam (resource curse) ?

Ikatan Modal Sosial Fondasi Keberlangsungan Pasar Terapung Lok Baintan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Rahmini, Pudjihardjo, Hoetoro, dan Manzilati (2019) mengenai para pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan, Kabupaten Banjar, menemukan bahwa ikatan modal sosial merupakan faktor penting dalam menjaga eksistensi mereka. Penelitian dengan judul Social Capital Bonding in Lok Baintan Floating Market: Defensive Strategy or Barriers ini di muat dalam jurnal Institutions and Economies Vol 11, No 3, July 2019 yang merupakan jurnal terindeks Scopus.

Dampak Penyerapan Tenaga Kerja terhadap Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Selatan Belum Sesuai Harapan

Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di International Jurnal of Business, Social and Scientific Research Volume 07 No 02 2019, Muzdalifah, Mursinto, dan Purwono mengemukakan desentralisasi fiskal dan pertumbuhan ekonomi berkontribusi dalam penurunan tingkat kemiskinan di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan.

Memetakan Daya Beli Penduduk Kota Banjarmasin Berdasarkan Area Pemukiman

Hidayatullah Muttaqin dan Muzdalifah akan mempresentasikan hasil penelitiannya pada acara The 15th IRSA International Conference, 22-23 Juli 2019 di Banda Aceh. Paper yang juga ditulis bersama Prof. M. Handry Imansyah ini merupakan paper yang pertama memetakan daya beli penduduk Kota Banjarmasin pada tingkat kelurahan berdasarkan area pemukiman penduduk. Paper yang akan dipresentasikan tersebut berjudul Mapping the Purchasing Power of Banjarmasin City Residents.

Investasi dan Ekspor Berdampak Positif terhadap PDRB Kotabaru

Pada The 15th IRSA International Conference yang diselenggaran 22-23 Juli 2019 di Banda Aceh, Yunita Sopiana dan Noor Rahmini akan mempresentasikan paper yang berjudul Analysis of the Effect of Investment, Absorbed Labor, Infrastructure and Exports on the GDP of Kotabaru in the context of establishing a Special Economic Zone. Paper ini ditulis oleh kedua dosen IESP tersebut dengan M. Taufiq Rahman yang juga merupakan mahasiswa Jurusan IESP.

Masih Rendahnya Efisiensi Pengeluaran Pemerintah Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan

Dosen Jurusan IESP, Dewi Rahayu akan mempresentasikan papernya yang berjudul Efficiency of Government Expenditure and Its Effect on Gross Regional Product (GRDP) of Regencies/Municipalities in South Kalimantan pada The 15th IRSA International Conference di Banda Aceh. Paper yang dipresentasikan ini merupakan hasil penelitian bersama Dewi Rahayu, Rusmin Nuryadin, dan Muzdalifah dengan sumber dana hibah PBNP FEB ULM 2018.