Nadya: Memilih Jurusan IESP FEB ULM adalah Pilihan yang Tepat

Nadya Chinthya adalah lulusan IESP FEB ULM tahun 2018 dan saat ini sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Ilmu Ekonomi FEB ULM. Nadya saat ini bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di BAPPEDA Kabupaten Kapuas sebagai Peneliti.

Nadya Chinthya, SE

Ketika ditanya kenapa mengabdi sebagai ASN, perempuan cerdas ini menjelaskan bahwa sejak dulu ia selalu menyukai faham-faham para ekonom dunia salah satunya Adam Smith yang memiliki pemikiran autentik tentang teori Invisible Hand yang menggambarkan bagaimana keseimbangan pasar dapat terbentuk secara natural dengan adanya pertemuan supply (penawaran) dan demand (permintaan). Namun, ia juga menyukai pemikiran John Maynard Keynes yang menyatakan bahwa government intervention atau intervensi pemerintah itu diperlukan untuk membuat ekonomi bergerak dan ia percaya dengan itu. Karena itulah Nadya memilih untuk bergabung dalam dunia pemerintahan sebagai Aparatur Sipil Negara.

“Bagi saya, tidak ada yang lebih indah dari sebuah pengabdian. Sebagai manusia tentu kita ingin menjadi berguna. Tergantung skalanya seluas apa. Mengabdi berarti menyerahkan diri terhadap sesuatu yang dianggap “lebih” yang dilakukan dengan ikhlas disertai pengorbanan, memberi diri untuk menyatakan bakti, dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga, pikiran, pendapat, tenaga, kesetiaan, cinta, kasih, hormat. Kita bebas menyerahkannya kepada siapa, saya memilih menyerahkannya kepada negara”.

Nadya, 2020

Terkait pilihannya Kuliah di IESP, Nadya jujur awalnya mendaftar di IESP karena rekomendasi orangtuanya, ia sendiri tidak pernah berpikir untuk masuk ke jurusan ekonomi karena dulu dari jurusan IPA saat SMA, namun ia melihat ilmu ekonomi merupakan ilmu yang relevan dengan kehidupan masyarakat kemudian ia putuskan untuk mengambil jurusan IESP.

Dan benar saja, dahulu mungkin banyak orang tidak mengetahui seberapa pentingnya ilmu ekonomi, sampai pada akhir tahun 2019 kita mengalami kejadian yang mengganggu tatanan kehidupan masyarakat bahkan di seluruh dunia yaitu Coronavirus Disease (Covid-19). Simalakama memilih antara menyelamatkan kesehatan atau perekonomian terlebih dahulu. Kedua sektor ini tidak dapat saling mengugurkan satu sama lain karena keduanya sama pentingnya. Justru dari hal tersebutkan kita sadar bahwa ekonomi harus menjadi salah satu pertimbangan utama dalam sebuah negara. Karena hanya dalam kurun waktu 3 bulan, lanskap ekonomi global dapat berubah drastis dari optimisme ke jurang resesi. Saya rasa keputusan saya mengambil jurusan IESP beberapa tahun lalu sudah tepat”, paparnya.

Menariknya adalah selama kuliah di IESP ia mendapatkan ilmu tidak hanya dari perkuliahan namun juga dari seringnya mengikuti kompetisi ekonomi antar mahasiswa. Nadya sudah terbiasa mengikuti kompetisi saat masih menjadi mahasiswa IESP baik kompetisi tingkat nasional maupun internasional, hal tersebut membuat ia tidak merasa terlalu sulit untuk mencari pekerjaan ketika lulus, baginya yang penting harus yakin. Pekerjaannya saat ini sebagai peneliti di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sangat relevan dengan apa yang ia pelajari selama Kuliah di IESP, diantaranya adalah mata Kuliah yang mempelajari tentang perencanaan pembangunan, perencanaan kota, perencanaan strategis, masalah dan kebijakan pembangunan yang sangat berguna untuk ia bekerja. “Selain itu mata kuliah Ekonometrika juga sangat berguna dalam menganalisis dan membuat kajian untuk direkomendasikan ke pemerintah daerah”, jelasnya.

Nadya berpesan kepada adik tingkat yang masih Kuliah di IESP “Jangan malas belajar ya adek-adek, semoga ketika sudah lulus dari jurusan IESP kalian mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja serta dapat mengimplementasikan semua ilmu yang di dapat selama kuliah ”, pesannya.

Ia juga berharap semoga ke depannya IESP FEB ULM dapat mencetak ekonom-ekonom unggul yang berkuantitas dan berkualitas tinggi.[]