Oleh: Hidayatullah Muttaqin Perekonomian Indonesia mengalami pukulan berat dari COVID-19. Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi terjun bebas di level negatif 2.07 persen. Ini adalah yang baca lebih lanjut …
Tag: Hidayatullah Muttaqin
Muttaqin: PPKM Tidak Efektif, Indonesia Perlu Lockdown untuk Kendalikan Pandemi Covid-19
Bencana di Berbagai Daerah Bisa Picu Klaster Pengungsian – Tim Pakar ULM sebut umumnya di pengungsian masyarakat sulit terapkan prokes. REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN — Anggota Tim Pakar ULM untuk baca lebih lanjut …
Muttaqin: Waspadai Ledakan 10 Ribu Kasus Covid perhari di Januari 2021
ANGGOTA Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan pemerintah harus mencegah potensi ledakan 10 ribu kasus Covid-19 per baca lebih lanjut …
Digitalisasi Ekonomi dan Big Data Usaha Mikro Kecil untuk Pemulihan Ekonomi
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang selama ini perekonomiannya mengandalkan penerimaan dari ekspor komoditi berbasis sumber daya alam. Melihat kejatuhan harga komoditi andalan batubara dan CPO di pasar global, maka perekonomian Kalsel akan semakin suram. Karena itu sangat penting pemerintah daerah memikirkan sumber daya ekonomi alternatif yang dimiliki sebagai penahan hantaman krisis dan pengungkit pemulihan ekonomi.
Geografi dan Pola Sebaran Covid-19 Kalimantan Selatan
Perkembangan kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan menyebar dari Kota Banjarmasin sebagai titik episentrumnya ke wilayah terdekat seperti Kabupaten Banjar dan Barito Kuala hingga merambat ke daerah yang lebih jauh. Mengapa Banjarmasin menjadi episentrum penyebaran Covid-19 tersebut? Bagaimana mobilitas penduduk menjadi motor penyebaran dan pertumbuhan Covid-19 di daerah? Dan bagaimanakah strategi pengendalian mobilitas penduduk? Tulisan ringkas ini mencoba menguraikannya.
Agenda Forum Diskusi Pembangunan Tahun 2020
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan Lembaga Kajian Ekonomi dan Pembangunan Daerah (LKEPD) Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat akan menyelenggarakan enam agenda Forum Diskusi baca lebih lanjut …
Mengapa Tingkat Pengangguran Terbuka di Perkotaan Tinggi?
Tingkat pengangguran di Kota Banjarmasin adalah paling tinggi dari seluruh daerah di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2019, Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT Kota Banjarmasin mencapai 7,69 persen lebih tinggi dari Tingkat Pengangguran terbuka provinsi yang mencapai 4,50 persen. Mengapa hal ini dapat terjadi dan bagaimana menguranginya?
Ketika Pasar Tradisional Terdisrupsi (Bagian I)
Pasar tradisional adalah urat nadi perekonomian. Sebagian besar anggota masyarakat berbelanja di sini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak sedikit pula rumah tangga yang menggantungkan mata pencahariannya di pasar tradisional baik sebagai pedagang, penjual jasa, maupun sebagai pekerja kasar. Namun peran tersebut mulai menurun. Pasar tradisional sekarang dihimpit disrupsi dari dua sisi, yaitu pasar modern dan pasar retail online. Mengapa pasar tradisional kesulitan menghadapi disrupsi tersebut? Bagian pertama tulisan singkat ini mencoba mengulas pasar tradisional dari sisi penawaran (supply) dengan mengangkat studi kasus pasar tradisional di Kota Banjarmasin.
Memindahkan Ketergantung Ekonomi dari Sumber Daya Alam ke Sumber Daya Manusia
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan mengalami pelambatan cukup drastis sejak periode 2011-2012. Meskipun sedikit menaik pada 2015-2016, namun kemudian pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan melemah lagi pada 2017-2018. Kondisi ini terjadi karena jatuhnya harga komoditi ekspor andalan Kalimantan Selatan di pasar global, khususnya harga batubara dan CPO. Fakta ini menunjukkan pertumbuhan yang bergantung pada sektor berbasis sumber daya alam (SDA), khususnya ekspor bahan mentah, tidak akan sustainable (berkelanjutan). Ketergantungan tersebut menyebabkan perekonomian rawan terhadap goncangan di pasar global.
Menambah Pengalaman dengan Mengikuti Konferensi Internasional
Beberapa waktu yang lalu lima orang dosen Jurusan IESP mempresentasikan lima papernya pada Konferensi IRSA yang ke 15 di Banda Aceh. Ini merupakan keikutsertaan dosen Jurusan IESP yang terbanyak dalam kegiatan IRSA. Apa dan bagaimana pengalaman yang diperoleh oleh dosen-dosen dalam konferensi tersebut?