Forum Diskusi Pembangunan Edisi Agustus: Sumber Daya Alam, Demografi dan Pertumbuhan Ekonomi

Forum Diskusi Pembangunan Edisi Agustus

Kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh suatu negara, seringkali dianggap suatu berkah yang dapat membantu negara tersebut kaya secara ekonomi. Akan tetapi, dalam ekonomi terdapat sebuah fenomena ironis yang dikenal dengan istilah “kutukan sumber daya alam” yang menyatakan bahwa negara yang kaya akan SDA, cenderung lebih lambat pertumbuhan ekonominya jika dibandingkan dengan negara yang terbatas SDA. Apakah hal ini terjadi pula di Indonesia, di mana provinsi dengan kelimpahan SDA mengalami pertumbuhan yang melambat dan pengabaian terhadap pembangunan manusia dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang tidak mendapatkan anugerah kekayaan SDA?

Muzdalifah: Kalimantan Selatan Harus Melepas Ketergantungan pada Komoditi Bahan Mentah

Dalam wawancara Harian Umum Radar Banjarmasin (Jumat, 27/12/2019) mengenai pelambatan ekonomi yang dialami Provinsi Kalimantan Selatan, Muzdalifah mengungkapkan pelambatan tersebut adalah imbas dari jatuhnya harga batubara. Memang perekonomian yang bergantung pada komoditi bahan mentah atau berbasis Sumber Daya Alam (SDA) akan menghadapi resiko pelambatan ketika masa bom harga komoditi tersebut di pasar internasional sudah lewat. Apalagi tren indeks harga batubara cenderung mengalami penurunan dalam jangka panjang.

Memindahkan Ketergantung Ekonomi dari Sumber Daya Alam ke Sumber Daya Manusia

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan mengalami pelambatan cukup drastis sejak periode 2011-2012. Meskipun sedikit menaik pada 2015-2016, namun kemudian pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan melemah lagi pada 2017-2018. Kondisi ini terjadi karena jatuhnya harga komoditi ekspor andalan Kalimantan Selatan di pasar global, khususnya harga batubara dan CPO. Fakta ini menunjukkan pertumbuhan yang bergantung pada sektor berbasis sumber daya alam (SDA), khususnya ekspor bahan mentah, tidak akan sustainable (berkelanjutan). Ketergantungan tersebut menyebabkan perekonomian rawan terhadap goncangan di pasar global.

PDRB Hijau untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Dalam acara Diskusi Ekonomi Bulanan Jurusan IESP FEB ULM yang mengangkat tema PDRB Hijau di Kalimantan Selatan: Mungkinkah?, Anshar Nur mengemukakan pentingnya perumusan Produk Domestik Bruto yang ramah terhadap manusia dan lingkungan, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi berdasarkan pendekatan PDB dan PDRB konvensional tidak mencerminkan dan tidak menjamin kesejahteraan masyarakat. Untuk itu pendekatan alternatif melalui PDRB Hijau sangat relevan untuk diusung.

Apakah Indonesia Mengalami Kutukan Sumber Daya Alam?

Pada Konferensi IRSA ke 15 22-23 Juli 2019 yang lalu, Hidayatullah Muttaqin mempresentasikan hasil penelitiannya dengan judul The Impact of Agriculture and Mining Sectors on Regional Income Inequality and Poverty Rates in Indonesia. Penelitian ini mengenai bagaimana dampak sektor pertanian dan pertambangan dalam PDRB terhadap ketimpangan dan kemiskinan regional di Indonesia. Terkait kemiskinan, hasil penelitian menunjukkan kedua sektor tersebut memiliki arah dampak yang sama, yaitu peningkatan sharing keduanya dalam struktur ekonomi regional dapat menaikkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Apakah hasil penelitian ini menunjukkan kita terkena kutukan sumber daya alam (resource curse) ?

Syahrituah: Kalimantan Selatan Harus Memiliki Milestone Pertumbuhan

Syahrituah Siregar dalam acara Diskusi Ekonomi Bulanan dengan tema Outlook Ekonomi Kalimantan Selatan menyampaikan perlunya sebuah milestone kebijakan ekonomi daerah untuk membangunkan raksasa tidur. Untuk itu harus ada komitmen yang kuat dan keberpihakan dalam menciptakan inovasi kebijakan yang akan dijadikan milestone. Tujuannya adalah agar menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik.