Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia Tertinggal di Kawasan ASEAN

Oleh: Muhammad Handry Imansyah, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat.

Produktivitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat krusial dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi terutama ketika pertumbuhan yang lebih tinggi kian sulit diraih tanpa input yang lebih besar. Karena itu peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penting mencapainya pada masa yang akan datang. Produktivitas tenaga kerja ini dapat diukur dengan nilai rata-rata yang dapat dihasilkan seorang pekerja per jam dalam US Dolar. 

Kondisi produktivitas tenaga kerja Indonesia pada tahun 1970 hingga 2015 adalah pada posisi ke 4 di antara negara ASEAN 5 lainnya. Posisi Indonesia hanya berada di atas Filipina. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan produktivitas per pekerja Indonesia dalam kurun waktu 25 tahun dari 1990 hingga 2015 berada pada peringkat 5 dari 10 negara anggota ASEAN. Peringkat Indonesia berada di bawah Vietnam, Laos, dan Kamboja yang memiliki tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih tinggi.

Dengan tingkat produktivitas tenaga kerja relatif rendah dibanding negara-negara anggota ASEAN lainnya dan lemahnya tingkat pertumbuhan produktivitas yang diperlukan, maka Indonesia akan kesulitan mengungkit daya saing ekonomi di kawasan ASEAN. Sebagai contoh, tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Indonesia di sektor manufaktur selama kurun waktu 2000-2015 hanya sekitar 4%. Kontribusi pertumbuhan produktivitas tenaga kerja ini terhadap seluruh sektor juga sangat kecil, yaitu 0,7%.

Berpijak pada kondisi tersebut, berikut ini beberapa rekomendasi kebijakan untuk mengatasi lambannya pertumbuhan produktivitas tenaga kerja Indonesia, yaitu; (1) pemberian insentif fiskal terhadap perusahaan yang memiliki pusat pelatihan sendiri untuk calon karyawannya, (2) pemberian insentif fiskal terhadap perusahaan yang memiliki program magang bagi pelajar dan mahasiswa. Rekomendasi ini bertujuan untuk mendorong perusahaan melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas dan skill sumber daya manusia dengan imbalan insentif fiskal. []

Muhammad Handry Imansyah adalah dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FEB ULM. Profil penulis dapat dibaca di sini https://iesp.ulm.ac.id/Handry-Imansyah/

Tulisan ini merupakan ringkasan dari tulisan Muhammad Handry Imansyah dalam “Bunga Rampai Rekomendasi Kebijakan Ekonom Kementerian Keuangan Tahun 2019 Edisi 2” dengan judul Perbandingan Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia dan Negara ASEAN dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. File buku tersebut dapat didonwload di bawah ini: