Rizali: Covid-19 Merevolusi Gaya Hidup Masyarakat

Penyebaran wabah Covid-19 di dunia begitu cepat. Di Indonesia saja saat ini jumlah kasus positif Covid-19 sudah mencapai 12 ribu orang lebih. Sementara penerapan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19 juga menimbulkan biaya yang tidak sedikit yang harus ditanggung masyarakat. Di samping menyebabkan ongkos ekonomi berupa menurun drastisnya kegiatan dunia usaha, pendapatan masyarakat, dan hilangnya lapangan kerja, Covid-19 juga memaksa perubahan gaya hidup masyarakat secara signifikan.

Manfaat Evaluasi Dampak Kebijakan

Pada 20-21 Juli 2019 yang lalu, enam orang Dosen Jurusan IESP mengikuti workshop evaluasi dampak kebijakan pembangunan di Banda Aceh. Workshop yang masing-masing diorganisir J-PAL Southeast Asia, TNP2K, dan Australian National University-Indonesia Project tersebut memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Bagaimana manfaatnya menurut dosen Jurusan IESP yang mengikutinya? Berikut adalah beberapa informasi yang berhasil dihimpun.

Dosen Jurusan IESP akan Mengikuti Workshop Evaluasi Dampak Kebijakan Pembangunan

Berkaitan dengan acara Konferensi IRSA ke 15 di Banda Aceh, enam orang Dosen Jurusan IESP akan mengikuti kegiatan pra konferensi. Kegiatan tersebut adalah workshop yang berkaitan dengan bagaimana melakukan evaluasi dampak kebijakan pembangunan serta tools apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur dampat tersebut di tengah terjadinya keterbatasan data, dana dan waktu. Workshop dua hari (20-22 Juli 2019) di Hermes Palace Hotel ini dibagi ke dalam tiga kelas dengan masing-masing narasumber berasal dari Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Souteast Asia (J-Pal SEA), Tim Nasional Percepatan Penanggulanan Kemiskinan (TNP2K), dan Australian National University Indonesia Project (ANU-Indonesia Project).

Rizali: Perlunya Roadmap Pengembangan UMKM untuk Menghadapi Era Disrupsi

Dr. Rizali, MP

Untuk menghadapi era disrupsi, menurut dosen Jurusan IESP Dr. Rijali, diperlukan roadmap pengembangan UMKM yang mencakup jangka pendek dan jangka panjang, serta harus didukung oleh semua pihak. Ia menilai kondisi UMKM sekarang seperti mati suri. UMKM kita tidak disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dimana penetrasi asing dalam bentuk produk impor dapat begitu cepat dan masif melalui toko online.