Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan pendapatan Kelompok Pengolahan Makanan Beku Poklahsar Paiwakan Banua Haruyan, yang berlokasi di Desa Haruyan Seberang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Kelompok ini bergerak dalam pengolahan produk makanan berbasis ikan, namun dihadapkan pada tantangan stagnasi pertumbuhan pendapatan serta keterbatasan pasar akibat kurangnya diversifikasi produk dan penggunaan teknologi pemasaran yang lebih modern. Untuk mengatasi tantangan tersebut, program pengabdian ini dirancang dengan tujuan memperkuat aspek diversifikasi produk, sertifikasi halal, serta pemasaran digital, guna membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk. Selain itu, luaran kegiatan ini adalah kegiatan tersosialisasi melalui media massa, media digital seperti youtube, dan artikel ilmiah yang terbit di jurnal Indonesia.
Tahapan awal program ini dimulai pada bulan Agustus dan September 2024, yang meliputi kegiatan sosialisasi, pelatihan materi, serta pelatihan teknologi. Pada tahap sosialisasi, anggota kelompok diperkenalkan pada pentingnya diversifikasi produk dan sertifikasi halal sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan pasar. Pelatihan materi kemudian difokuskan pada pengenalan konsep pemasaran digital, di mana kelompok diajarkan bagaimana memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk meningkatkan visibilitas produk mereka. Selain itu, pelatihan teknologi difokuskan pada pengelolaan produk secara digital, mulai dari pencatatan stok, pembuatan konten pemasaran, hingga penggunaan aplikasi untuk interaksi dengan konsumen. Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah pengenalan produk baru berupa ayam dan bebek ungkep. Produk ini dipilih sebagai upaya diversifikasi dari produk olahan ikan yang selama ini menjadi andalan kelompok. Diversifikasi ini diharapkan dapat memberikan variasi produk yang lebih menarik bagi konsumen, terutama mengingat tingginya permintaan pasar terhadap produk olahan ayam dan bebek yang sudah siap dimasak. Selain itu, proses legalisasi produk seperti P-IRT dan Sertifikasi Halal dilakukan sebagai bagian dari upaya memenuhi standar kehalalan yang semakin dibutuhkan dalam pemasaran produk makanan, baik di pasar lokal maupun nasional.
Setelah pelatihan, tahap berikutnya dalam program ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2024, di mana kelompok akan memasuki fase pendampingan produksi dan legalisasi sertifikasi halal. Proses produksi melibatkan penerapan teknologi yang sudah dipelajari, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan konsistensi kualitas produk. Legalitas sertifikasi halal juga menjadi fokus utama pada tahap ini, karena menjadi salah satu persyaratan untuk menembus pasar yang lebih luas, termasuk e-commerce yang semakin sensitif terhadap produk-produk yang memiliki jaminan kehalalan. Pemasaran digital menjadi inti dari strategi peningkatan pendapatan kelompok. Melalui pelatihan pemasaran digital, kelompok diharapkan mampu menggunakan berbagai platform online seperti marketplace dan media sosial untuk memasarkan produk-produk mereka secara lebih efektif. Pemanfaatan teknologi digital ini tidak hanya akan memperluas jangkauan pasar, tetapi juga memungkinkan kelompok untuk berinteraksi langsung dengan konsumen dan mendapatkan umpan balik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan variasi produk.
Evaluasi dan keberlanjutan program dilaksanakan pada bulan Desember 2024, program ini telah memberikan dampak positif bagi Kelompok Pengolahan Makanan Beku Poklahsar Paiwakan Banua Haruyan, terutama melalui diversifikasi produk dengan hadirnya produk baru seperti ayam dan bebek ungkep yang telah mendapatkan izin P-IRT meskipun masih dalam proses sertifikasi halal. Selain itu, kelompok ini juga telah memanfaatkan pemasaran digital melalui platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Shopee, sehingga jangkauan pasar menjadi lebih luas. Berkat program ini, Bank Indonesia (BI) juga memberikan tambahan bantuan sebesar Rp200.000.000 untuk pengadaan freezer display yang akan digunakan di supermarket. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan daya saing kelompok di pasar serta kesejahteraan anggotanya melalui peningkatan penjualan produk. Keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok masyarakat lain di daerah yang memiliki potensi serupa untuk berkembang melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi. Keberhasilan program ini telah tersosialisasikan dengan baik sesuai rencana luaran.