Prof. Handry Ingin ULM Sejajar dengan Kampus-Kampus Besar di Indonesia

Informasi ini dipetik dari Majalah Berita ULM edisi 33 Mei-Juni 2020 dalam rubrik Civitas.

Muhammad Handry Imansyah adalah guru besar Universitas Lambung Mangkurat dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Penulis buku “Krisis Keuangan di Indonesia, Dapatkah Diramalkan?”(2009) ini dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2016 dengan judul orasi ilmiah “Model Sistem Peringatan Dini Perekonomian bagi Pembuatan Kebijakan”.    

Dosen yang kerap disapa dengan panggilan Pak Handry ini memperoleh gelar Sarjana Muda Ekonomi Pertanian dan Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dari Universitas Gadjah Mada (1985), serta Master of Agribusiness Management dari Mississipi State University Amerika Serikat (1992). Ia juga mendapatkan gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Ilmu Ekonomi dari the University of Queensland Australia (2002) dengan judul tesis “The Development of a Horizon Hybrid Method for Constructing Input-Output Tables: A Fundamental Economic Structure Approach to Indonesia”.

Pria yang suka membaca ini memiliki pengalaman dan relasi luas pada tingkat nasional dan internasional. Ia pernah menjadi regional economist dan konsultan untuk Kementerian Keuangan RI, Asian Development Bank (ADB), dan Gesellschaft Fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Berbekal pengalaman dan relasi inilah ia membawa berbagai kegiatan bertaraf nasional dan internasional di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM. Kegiatan tersebut antara lain Konferensi Internasional IRSA ke-11 dan Workshop Pakar mengenai Pembangunan, Lingkungan dan Kesejahteraan Rakyat Kalimantan pada tahun 2012. Kegiatan ini terselenggara dengan menggandeng Asosiasi Ilmu Regional Indonesia atau IRSA, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS, dan Australian National University. Kedua kegiatan tersebut berjalan dengan pendanaan sekitar 500 juta rupiah dari USAID melalui program SEADI.

Ia juga membawa kegiatan Forum Kajian Pembangunan pada awal Maret 2020. Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Australian National University dan menghadirkan narasumber dari Australia, nasional, dan dosen FEB ULM. Ketika ditanya, mengapa ia cukup intens menghadirkan kegiatan bertaraf nasional dan internasional ke lingkungan kampus dengan biaya yang minim dan memanfaatkan sumber daya internal baik untuk organisasi kegiatan maupun sebagai narasumber? Jawabannya cukup sederhana. Ia ingin ULM segera dapat sejajar dengan kampus besar di Indonesia melalui peningkatan kapasitas dosen.

Muhammad Handry Imansyah adalah anak pertama dari Dr. H.M. Hanafiah, dirut RSU Ulin pada tahun 1970-an dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 1980-an. Dosen yang hobi kuliner dan nonton film ini memiliki dua putri kembar yang saat ini sedang mengambil kuliah strata 1 di University of Malaya pada jurusan Hubungan Internasional. [redaksi]

Majalah Berita ULM Edisi 33 Mei-Juni 2020