Mengapa Terjadi PHK di Perusahaan Karet?

Jatuhnya harga komoditas karet di pasar dunia berdampak pada rendahnya harga karet di tingkat petani. Kondisi tersebut bukan akibat situasi saat ini, tetapi sudah terjadi dalam jangka panjang. Misalnya harga karet di pasar global pada awal tahun 2011 mencapai lebih dari 500 sen dolar AS per kg yang kemudian terus mengalami penurunan selama satu dekade. Kini harganya tinggal seperempat saja.

Akibat harga yang tidak memadai tersebut, maka para petani cenderung mengganti dengan komoditi lain yang lebih menarik. Persoalan lainnya adalah pohon karet di Kalsel relatif sudah tua. Situasi inilah yang menyebabkan pabrik pengolahan karet kesulitan bahan baku yang sudah terjadi dalam waktu lama sehingga berujung terjadinya PHK.

Jadi persoalan melemahnya pabrik karet, kemudian terjadi PHK didasari oleh masalah yang bersifat struktural di mana prosesnya sudah terjadi dalam jangka panjang. Suplai dari petani karet lemah dan sebaliknya permintaanya juga lemah.

Untuk mengangkat minat petani karet diperlukan daya ungkit yang dapat mendorong naiknya permintaan dan harga karet. Hilirisasi bahan mentah yang dtersedia di Kalsel diperlukan, namun itu juga mesti dapat menguntungkan dunia usaha. Karena jika tidak menarik maka tidak ada yang berminat masuk berinvestasi pada hilirisasi industri tersebut.

Peran pemerintah daerah adalah membuat kebijakan dan regulasi yang dapat mengangkat permintaan dan suplai karet tersebut agar sama-sama menguntungkan petani dan dunia usaha. Misalnya pembangunan infrastruktur jalan provinsi menggunakan aspal karet. Kebijakan ini untuk mendorong naiknya permintaan dan harg karet itu sendiri.

Hidayatullah Muttaqin dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB ULM

Sumber: Banjarmasin Post 22 Agustus 2023